assalamu'alaikum teman-teman .. :)
kali ini aku akan memposting tentang TEKNOLOGI
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan
sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber
pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan
mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di
antaranya mesin
cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi
secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk
tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah
berlangsung sepanjang sejarah, daripentungan sampai senjata
nuklir.
Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di
banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi
global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk
sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan
dan merusak Bumidan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah
memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru
seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh,
meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu
istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah
tantangan norma-norma tradisional.
bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan
manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivismememandang proses teknologi yang berkelanjutan
sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja,
paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya
terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan
bahwaprimata lainnya dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat
sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan
mereka.
Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa
Inggris: technology) telah berubah
secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah
ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran
atau pengkajian seni terapan. Istilah
ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861). Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring
dengan bergulirnyaRevolusi
Industri Kedua.
Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20
ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep
Jerman, Technik, menjadi technology.
Dalam bahasa
Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di
antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam
bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa
1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian'
seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri. Pada tahun 1937, seorang sosiolog
Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology
includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing,
communicating and transporting devices and the skills by which we produce and
use them ("teknologi
meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian,
peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan
kita menghasilkan semua itu"). Definisi
yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini,
terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni
definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan
dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi
menolak definisi ini. Yang lebih
baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas
makna technology ke berbagai macam bentuk nalar
instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques
de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies
of the self atauteknologi
diri.
Kamus-kamus dan para sarjana telah memberikan berbagai
macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology"
sebagai the practical
application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan,
khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a
capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan
praktis pengetahuan). Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah
"Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini;
yakni practice, the way we do
things around here (praktis,
cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan untuk
mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadarelektronik konsumen, bukannya teknologi secara keseluruhan. Bernard Stiegler, dalam Technics
and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other
than life (pencarian
kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun
rapi).
Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai
entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui
perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini,
teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal,
dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda;
teknologi virtual, seperti perangkat
lunak dan metode
bisnis, juga
termasuk ke dalam definisi teknologi ini.
Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk
sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan
manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna
menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi
kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan,
proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah
lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar
angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin
pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi
termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia
bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk
atau mengubah kebudayaan. Selain
itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah
kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya
teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi
sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub
kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia
maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer. Tidak semua teknologi memperbaiki budaya
dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan
politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsailmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa
aspek kerja keras teknologis.
lmu, rekayasa, dan teknologi
Perbedaan antara ilmu, rekayasa, dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah
penyelidikan bernalar atau
pengkajian fenomena,
ditujukan untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur
dunia fenomenal dengan membekerjakan teknik-teknik formal seperti metode ilmiah.[13] Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata,
oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan seperti utilitas, kebergunaan, dan keselamatan.
Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari
perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena
alam dalam konteks praktis bagi manusia, seringkali (tetapi tidak selalu)
menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi
dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah,
rekayasa,matematika, linguistika, dan sejarah, guna mencapai suatu hasil yang praktis.
Teknologi seringkali merupakan konsekuensi dari ilmu
dan rekayasa — meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia seringkali justru
mendahului kedua-dua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran elektron di dalam penghantar listrik,
dengan menggunakan peralatan dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur
dan teknisi untuk menciptakan peralatan dan mesin-mesin baru, seperti semikonduktor, komputer, dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya.
Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat
dipandang sebagai "teknolog"; ketiga-tiga ranah ini seringkali dapat
dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.
Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus
telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan, dan pembuat kebijakan pada
penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan
ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah Perang Dunia II, misalnya, di Amerika Serikat terdapat anggapan yang
meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai
ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya.
Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang
ditulis Vannevar Bush mengenai kebijakan ilmu pascaperang, Science—The
Endless Frontier: "Produk-baru, industri baru, dan lebih banyak
lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum
alam... Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui
penelitian ilmiah dasar." Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan
ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung, memimpin ke arah berbagai
inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini
ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan—meskipun
sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari
penelitian ilmiah.
Sejarah
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan
hasil kebudayaan telah
nampak berorientasi menuju bidang teknologi.
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah
"techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek,
atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode
dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips
pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang
Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts,
Especially The Mechanical).]
Kemajuan
Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini
berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana,
hingga yang menghebohkan dunia.
Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu,
yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan
terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang
dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah
satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang
diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil Nasional untuk
Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk
kebutuhan melaut.
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi
dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional sepertibercocok
tanam, membuat baju, atau
membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu :
·
Kemajuan teknologi
yang bersifat netral (bahasa
Inggris: neutral
technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
·
Kemajuan teknologi
yang hemat tenaga kerja (bahasa
Inggris: labor-saving
technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
·
Kemajuan teknologi
yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving
technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
0 komentar:
Posting Komentar