Pages

Sabtu, 09 Februari 2019

Jurnal Statistik "Analisa Mengenai Pengaruh Shopping Online Terhadap Prilaku Konsumtif Mahasiswa"


ANALISA MENGENAI  PENGARUH SHOPPING ONLINE TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA

AI NIDA HERNIDA/16.110.0010
STIE Yasa Anggana Garut
Nidahernidamm1.14@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku konsumtif shopping online pada mahasiswa dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong perilaku konsumtif belanja online pada mahasiswa. Informan penelitian berjumlah 20 orang mahasiswa yang terdiri dari beberapa mahasiswa STIE Yasa Anggana maupun mahasiswa perguruan tinggi yang lainnya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha meggambarkan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan, dengan menggunakan keyinforman dan informan sebagai sumber data. Mahasiswa sekarang ini memiliki ketertarikan yang cukup besar untuk mengikuti ‘mode’ yang beredar di pasaran yang menyebabkan mahasiswa membeli tanpa memperhatikan kegunaan barang tersebut, atau dengan kata lain adanya kecenderungan untuk berperilaku konsumtif. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah Motivasi Belanja yaitu adanya dorongan keinginan serta kepuasan yang dimiliki mahasiswa ketika belanja produk-produk online yang disukainya.

Kata Kunci : Perilaku konsumtif, mahasiswi, online shopping.

1.       1. Pendahuluan

Masa remaja yang merupakan masa peralihan dan pencarian jati diri, remaja mengalami proses pembentukan dalam perilakunya, dimana para remaja mencari dan berusaha untuk mencapai pola diri yang ideal, hal tersebut menyebabkan para remaja mudah untuk terpengaruh oleh promosipromosi produk dan jasa yang dipaparkan di sejumlah media masa ataupun yang secara langsung dipromosikan di pasaran. Seperti yang kita lihat pada kenyataannya pasar semakin banyak mengeluarkan produk-produk yang ditergetkan untuk para remaja, hal itu juga membuktikan bahwa semakin banyaknya para remaja yang memiliki perilaku konsumtif yang dikhawatirkan jika terus berlangsung akan menjadi pola atau gaya hidup konsumtif.

Mahasiswa merupakan sekelompok pemuda remaja yang mulai memasuki tahap dewasa awalnya, mahasiswa seharusnya mengisi waktunya dengan menambah pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian, serta mengisi kegiatan mereka dengan berbagai macam kegiatan positif sehingga akan memiliki orientasi ke masa depan sebagai manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa, tetapi kehidupan kampus telah membentuk gaya hidup khas di kalangan mahasiswa dan terjadi perubahan budaya sosial yang tinggi yang membuat setiap individu mempertahankan polanya dalam berkonsumtif. Kampus yang seharusnya menjadi tempat dimana para mahasiswa mencari ilmu dan pengetahuan terkadang dijadikan tempat untuk berlombalomba memamerkan apa yang mereka miliki.

Berkembangnya perilaku konsumtif tidak didasarkan perbedaan gender, keduanya memiliki pola yang sama dalam berperilaku konsumtif. Para mahasiswa lebih mementingkan uang sakunya untuk membeli berbagai macam barang bermerk untuk mengikuti trend terkini dan diakui oleh teman-temannya dibanding untuk membeli perlengkapan kampus yang lebih penting seperti buku-buku pendukung perkuliahan.

Maraknya konsumsi melalui online shop oleh mahasiswa menjadi salah satu latar belakang masalah dalam penelitian ini. Umumnya mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan semata, melainkan demi kesenangan dan gaya hidup sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros atau yang yang lebih dikenal dengan istilah perilaku konsumtif atau perilaku konsumerisme. Penelitian ini difokuskan ke dalam dua fokus, yaitu mengenai pola perilaku konsumtif berbelanja online shop di kalangan mahasiswi, dan persoalan yang dihadapi oleh mahasiswi dalam berbelanja online shop.

Dalam penelitian ini saya mengkaji tema tentang “Pengaruh Shopping Online terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Perilaku Konsumtif belanja online mahasiswa, a. Belanja untuk menjaga penampilan diri yaitu perilaku mahasiswa yang belanja online untuk menjaga penampilan diri agar terlihat menarik dan modis sehingga mahasiswa merasa percaya diri dengan apapun yang mereka pakai. b. Belanja karena adanya diskon yaitu perilaku belanja online mahasiswa karena adanya sistem pemotongan beberapa persen dari harga asli produk sehingga harga yang ditawarkan berkurang. c. Belanja untuk mengikuti trend fashion yaitu perilaku mahasiswa dalam mengikuti gaya yang populer selama kurun waktu tertentu. d. Belanja karena terpengaruh Iklan dimana iklan menjadi salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh produsen untuk dapat mempengaruhi perilaku serta pikiran seseorang sehingga orang tersebut terbujuk untuk membeli produk-produk online. 2. Faktor-faktor yang mendorong perilaku konsumtif mahasiswa Fisip dalam belanjaonline yaitu terdiri atas dua faktor, 1). Faktor internal yaitu, a. Motivasi Belanja yaitu adanya dorongan keinginan serta kepuasan yang dimiliki mahasiswa ketika belanja produk-produk online yang disukainya. b. Persepsi mengenai belanja online yaitu anggapan mahasiswa bahwa belanja online merupakan salah satu media yang memudahkan dalam aktivitas belanja. 2). Faktor Eksternal yaitu, a. Kebiasaan masyarakat yaitu belanja online yang sudah menjadi kebiasaan pada masyarakat sehingga kebiasaan ini dapat mempengaruhi orang lain khususnya mahasiswa untuk ikut dalam aktivitas belanja online. b. Kelompok pertemanan merupakan faktor yang mendorong mahasiswa untuk terus ikut serta dalam aktivitas belanja online.

2.       2. Tinjauan Pustaka
             Berdasarkan buku karya Haubl dan Trifts berjudul Customer Decision Making in Online Shopping Environments: The Effects of Interactive Decision Aids, disitu dijelaskan bahwa pengertian online shop atau belanja Online adalah aktivitas jual beli yang dilakukan oleh konsumen melalui alat penghubung komputer sebagai dasarnya, melalui komputer tersebut konsumen terhubung ke internet dan berinteraksi dengan retailler toko online yang menjual belikan produk dan jasa.

2)      Perilaku Konsumtif
Konsumsi menurut Don Slater, 1997 (dalam Damsar, 2011:113) adalah bagaimana manusia dan aktor sosial dengan kebutuhan yang dimilikinya berhubungan dengan sesuatu (dalam hal ini material, barang simbolik, jasa atau pengalaman) yang dapat memuaskan mereka. Berhubungan dengan sesuatu yang dapat memuaskan mereka dapat dilakukan dengan berbagai caraseperti, menikmati, menonton, melihat, menghabiskan, mendengar, memperhatikan, dan lainnya. Raymond Williams, 1976 (dalam Featherstone, 2005;48),  menyatakan bahwa salah satu pemakaian terbaru dari istilah mengonsumsi adalah merusak (to destroy), memakai (to up use), membuang-buang (to waste), dan menghabiskan (to exhaust). Dalam pengertian ini, konsumsi sebagai pembuang-buangan, perbuatan yang berlebih-lebihan dan pengeluaran menunjukkan suatu kondisi paradoksional dalam penekanan produksionis dari masyarakat kapitalis dan sosialis negara yang harus dikontrol dan disalurkan.  Menurut Widiastuti (2013), Perilaku konsumtif melalui online shopping pada Mahasiswi merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat berbelanja berbagai macam produk fashion yang dilakukan secara berlebihan.
3.     3.  Landasan Teori 
A.    Pengertian Statistika
Dalam arti sempit, Dalam arti sempit, statistik berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif). Dalam arti luas, statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan/pengelompokkan, penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.  Menurut Sudjana (1991 : 3), statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan serta penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan penganalisisan yang dilakukan.                                                                                                                            
B.     Manfaat dan Kegunaan Statistika
Statistik dapat digunakan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto, 2007) : Komunikasi. Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data statistic atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
1)      Deskripsi. Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur tingkat kelulusan siswa laporan lkeuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk dan seterusnya.
2)      Regresi. Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan   untuk menghadapi gejala-gejala yang akan datang.
3)      Korelasi. Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
4)      Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.

C.    Jenis Sempel , Grafik dan Tabel Statistika
      Jenis Sempel

a)   Acak (random sampling)                                                                                                       

Sampel random  adalah suatu tipe sampling probabilitas, di mana peneliti dalam memilih  sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel.

b)  Sampel Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

c)      Sampel Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

d)     Sampel Bertingkat.

Sampel Bertingkat adalah  teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.

e)     Sampel Luas                                                                                                                               

Sampel luas atau berkelompok adalah proses pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster).

D.    Jenis Grafik       
1)      Grafik Garis (line chart)
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis.
2)      Grafik Lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran.
3)       Grafik Batang (bar chart)
Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah..
4)      Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit
E.      Jenis Tabel
1)      Tabel Referensi (Referensi Table)
Tabel referensi berfungsi sebagai gudang keterangan karena memberikan keterangan-keterangan yang terperinci (umum) dan disusun khusus untuk kepentingan referensi sehingga disebut juga tabel umum(general table).
2) Tabel Ikhtisar (Summary Table)                                                                                                   
Tabel ikhtisar disebut juga tabel naskah (text table), umumnya berbentuk singkat, sederhana dan mudah dimengerti.
3)      Tabel Menurut Karakteristik Data
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.        
4)    Tabel Distributif         
Tabel distribusi  adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai denganfrekuensi yang sesuai.

4.      Hasil dan Pembahasan
Berikut ini merupakan data Jumlah  mahasiswa yang mengkonsumsi produk dan dana yang dikeluarkan untuk shopping online, sebagai berukut :
Nama
Jender
Jumlah Konsumsi Produk (Per Bulan)
Dana yang dikeluarkan (Per Bulan)
Yusi
p
5
                     500.000
Tari
p
4
                     400.000
Raha
l
1
                     100.000
Rosalin Q
p
5
                     500.000
Aflaha
p
2
                     200.000
Diki R
l
2
                     200.000
Asbar N
l
1
                     100.000
Hakim
l
4
                     400.000
Nizar
p
2
                     200.000
Ulfah
p
3
                     300.000
Aneu
p
5
                     500.000
Alwah
p
3
                     300.000
Adila
p
4
                     400.000
Rini
p
4
                     400.000
Mesi
p
3
                     300.000
Arti L
p
2
                     200.000
Zahra
p
3
                     300.000
Hilman
l
1
                  100.000
Anggia
p
3
                     300.000
Siti R
p
4
                     400.000
Jumlah
61
                  6.100.000

Keterangan :
A. Data Kualitatif
Tabel 1.
Tabel Kontingensi Satu Arah
No
Jender
Jumlah
Relatif
1
Laki-laki
5
25%
2
Perempuan
15
75%
Total
20
100%
Grafik 1.(tabel 1)
 
Tabel 2.
Proses Kontingensi Dua Arah
No
Jender
Konsumtif
Non Konsumtif
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
1
4
5
25%
2
Perempuan
12
3
15
75%
3
Total
13
7
20
100%

Grafik 2.(tabel 2)





Proses Kontingensi Tiga Arah
No
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Konsumtif
Non Konsumtif
Konsumtif
Non Konsumtif
1
Jumlah Konsumsi
(perbulan)
4
7
46
4
61
2
Pengeluaran
(Perbulan)
400.000
700.000
4.600.000
400.000
6.100.000
Tabel 3

B.Data Kuantitatif
Min
1
Max
5
Range
4
Mean
3,05
Mode
4
Sum
61
Count
20
Tepi Atas
Tepi Bawah
Frekuensi
1
4
3
5
8
17
9
12
0
13
16
0
More
0











Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa Jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. perbedaannya yaitu 15 orang (P) dan 5orang (L). Serta mahasiswa yang prilaku konsumtif  terdapat 1 orang (L) dengan 4 kali transaksi yaitu sebesar Rp. 400.000,- dan 12 orang (P)  dengan 46 kali transaksi sebesar Rp. 4.600.000,-sedangkan yang non konsumtif terdapat 4 orang (L) dengan 7 kali transaksi sebesar Rp. 700.000,- dan 4 orang (P) dengan transaksi Rp. 400.000,- . Dengan demikian jumlah keseluruhan mahasiswa yang konsumtif lebih banyak dibandingkan dengan yang non konsumtif. Dari data diatas terbukti  bahwa perempuan gaya hidupnya lebih konsumtif dibadingkan dengan laki-laki. Dapat dilihat dari data diatas bahwa mahasiswa yang konsumtif biasanya melakukan shopping online sebanyak 3 s/d 5 kali dalam satu bulan dengan transaksi 1 kali Rp.100.000. Sedangkan mahasiswa yang tidak konsumtif biasanya melakukan transaksi hanya 1 s/d 2 kali saja dalam satu bulan.
Sehingga dari keseluruhan  data diatas yang dianalisis melalui 20 responden (mahasiswa) yang melakukan shopping online. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengeluaran/transaksi yang dilakukan mahasiswa yang cenderung hidup konsumtif sebesar Rp.5.400.000,- dan yang non konsumtif sebesar Rp.7.00.000,- dalam satu bulan sehingga jumlah keseluruhan mahasiswa yang melakukan transaksi shopping online yaitu  Rp.6.100.000 dalam satu bulan. .
5.      Kesimpulan
Dengan jumlah mahasiswa 20 orang lalu pengeluaran transaksi shopping online sebesar Rp.6.100.000,- dalam satu bulan dapatlah dikatakan mahasiswa jaman sekarang cenderung bergaya hidup konsumtif. Mahasiswa banyak mengeluaran uangnya untuk shopping online yang tentunya hanya membeli barang-barang yang diinginkannya saja dan bukan barang kebutuhannya tanpa memikirkan pendapatan mereka yang malahan kebanyakan dari mereka belum berpenghasilan dan masih minta uang kepada kedua orang tuanya
Jadi dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan mahasiswa sekarang itu konsumtif demi memetingkan gaya hidupnya atau fashion nya. Karena kebanyakan dari mahasiswa sekarang lebih mementingkan membeli barang keinginannya atau barang-barang yang menunjang hanya sekedar pelengkap gaya saja dibandingkan dengan barang kebutuhannya yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

PERILAKU KONSUMTIF BELANJA ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HALU OLEOH KENDARI." Jurnal Neo Societal 3.2 (2018).
Pengaruh konsep diri terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Universitas Esa Unggul." Jurnal Psikologi Esa Unggul 11.01 (2013).
Eprints.stainkudus.ac.id 19.45 (6/10/2018)
Statprob8.blogspot.com

Read more...